Pencernaan adalah penghancuran bahan makanan (mekanis/enzimatis, kimia)
dari bentuk komplek (molekul besar) menjadi sederhana (bahan penyusun)
dalam saluran cerna. Tujuan dari pencernaan itu sendiri adalah untuk
mengubah bahan komplek menjadi sederhana. Dan kegunaanya adalah unuk
mempermudah penyerapan oleh vili usus. Bahan makanan yang diubah menjadi
energi melalui pencernaan adalah karbohidrat, lemak, protein. Sedangkan
yang langsung diserap berupa vitamin, mineral, hormon, air.
Alat
pencernaan adalah bagian dari tubuh yang berperan dalam mencernakan
makanan yang kita makan. Proses pencernaan makanan dilakukan oleh alat
pencernaan dengan bantuan enzim dan hormon.
1. Mulut
Pada
rongga mulut (cavum oris) terjadi pencernaan baik secara mekanis maupun
chemis. Alat-alat yang terdapat di mulut meliputi gigi, lidah dan
kelenjar air liur (ludah).
2. Tekak (faring)
Merupakan
penghubungkan rongga mulut dengan kerongkongan. Di bagian ini terdapat
persimpangan antara pangkal tenggorokan dan pangkal kerongkongan. Ketika
makanan berada di tekak, pangkal tenggorokan tertutup, rongga hidung
tertuitup oleh langit-langit lunak, pangkal kerongkongan terbuka terbuka
lebar, sehingga makanan masuk ke dalam kerongkongan.
3. Kerongkongan (oesofagus)
Merupakan saluran penghubung antara mulut dengan lambung.
Sepertiga bagian atasnya terdiri dari otot lurik, sedang duapertiga
bagian bawahnya terdiri dari otot polos. Makanan pada saluran ini hanya
memerlukan waktu 6 detik untuk sampai ke lambung sebab adanya gerak
peristaltik (meremas) dinding oesofagus. Gerakan ini terjadi karena otot
memanjang dan melingkar dinding oesofagus mengerut bergantian.
4. Lambung (ventrikulus)
Merupakan kantong besar yang terdapat di bawah sekat rongga badan,
sedikit agak ke kiri. Lambung terdiri atas 3 daerah, yaitu :
- daerah kardiak : paling dekat dengan hati dan merupakan tempat masuk pertama kali makanan dari oesofsagus
- daerah fundus : bagian tengah yang membulat
- daerah pilorus : bagian bawah yang paling dekat dengan usus halus
Bagian dalam dari dinding lambung menghasilkan lendir atau musin,
sedang bagian fundus menghasilkan getah lambung. Dinding lambung dapat
menghasilkan hormon gastrin dan mengandung kelenjar getah lambung.
Hormon gastrin berguna untuk merangsang sekresi getah lambung. Kelenjar
getah lambung dapat menghasilkan HCl, pepsinogen dan renin.
5. Usus halus (intestinum tennue)
Merupakan bagian dari saluran pencernaan yang paling panjang. Terdiri dari tiga bagian,yaitu:
- duodenum (usus 12 jari) panjang 0,25 m
- jejunum (usus kosong) panjang 7 m
- ileum (usus penyerapan) panjang 1 m
Dalam intestinum tennue berlangsung pencernaan secara kimia, danterjadi
penyerapan zat makanan terutama pada jejunum dan ileum. Karbohidrat
diserap dalam bentuk glukosa, protein dalam bentuk asam amino, lemak
dalam bentuk asam lemak dan gliresol.
Getah usus halus bersifat basa, dan mengandung enzim :
- sakarase : memecah sukrosa menjadi glukosa dan fruktosa
- maltase : memecah maltosa menjadi dua glukosa
- laktase : memecah laktosa menjadi glukosa dan galaktosa
- erepsinogen yang belum aktif : diaktifkan oleh enterokinase menjadi erepsin yang memecah pepton menjadi asam amino
Pankreas
Pankreas merupakan suatu organ yang terdiri dari 2 jaringan dasar:
- Asini, menghasilkan enzim-enzim pencernaan
- Pulau pankreas, menghasilkan hormon.
Pankreas
melepaskan enzim pencernaan ke dalam duodenum dan melepaskan hormon ke
dalam darah. Enzim yang dilepaskan oleh pankreas akan mencerna protein,
karbohidrat dan lemak. Pankreas juga melepaskan sejumlah besar sodium
bikarbonat, yang berfungsi melindungi duodenum dengan cara menetralkan
asam lambung. Tiga hormon yang dihasilkan oleh pankreas adalah:
- Insulin, yang berfungsi menurunkan kadar gula dalam darah
- Glukagon, yang berfungsi menaikkan kadar gula dalam darah
- Somatostatin, yang berfungsi menghalangi pelepasan kedua hormon lainnya (insulin dan glukagon).
Hati
Hati merupakan sebuah organ yang besar dan memiliki berbagai fungsi,
beberapa diantaranya berhubungan dengan pencernaan. Zat-zat gizi dari
makanan diserap ke dalam dinding usus yang kaya akan pembuluh darah yang
kecil-kecil (kapiler). Kapiler ini mengalirkan darah ke dalam vena yang
bergabung dengan vena yang lebih besar dan pada akhirnya masuk ke dalam
hati sebagai vena porta. Vena porta terbagi menjadi pembuluh-pembuluh
kecil di dalam hati, dimana darah yang masuk diolah. Hati menghasilkan
sekitar separuh dari seluruh kolesterol dalam tubuh, sisanya berasal
dari makanan. Sekitar 80% kolesterol yang dihasilkan di hati digunakan
untuk membuat empedu. Hati juga menghasilkan empedu, yang disimpan di
dalam kandung empedu.
Kandung empedu & Saluran empedu
Empedu mengalir dari hati melalui duktus hepatikus kiri dan kanan, yang
selanjutnya bergabung membentuk duktus hepatikus umum. Saluran ini
kemudian bergabung dengan sebuah saluran yang berasal dari kandung
empedu (duktus sistikus) untuk membentuk saluran empedu umum. Duktus
pankreatikus bergabung dengan saluran empedu umum dan masuk ke dalam
duodenum. Empedu memiliki 2 fungsi penting:
- Membantu pencernaan dan penyerapan lemak
-
Berperan dalam pembuangan limbah tertentu dari tubuh, terutama
hemoglobin yang berasal dari penghancuran sel darah merah dan kelebihan
kolesterol.
6. Usus besar (intestinum crasum)
Usus besar terdiri dari:
- Kolon asendens (kanan)
- Kolon transversum
- Kolon desendens (kiri)
- Kolon sigmoid (berhubungan dengan rektum).
Apendiks (usus buntu) merupakan suatu tonjolan kecil berbentuk seperti
tabung, yang terletak di kolon asendens, pada perbatasan kolon asendens
dengan usus halus.
7. Rektum & Anus
Rektum adalah sebuah
ruangan yang berawal dari ujung usus besar (setelah kolon sigmoid) dan
berakhir di anus. Anus merupakan lubang di ujung saluran pencernaan,
dimana bahan limbah keluar dari tubuh.
Hormon-hormon yang Mengatur Pencernaan
1. Gastrin
Gastirn diproduksi di dinding lambung. Distimulus untuk produksi
makanan dalam lambung. Pengaruh hormon ini dalam mengatur pencernaan
sebagai perangsang sekresi terus-menerus getah lambung.
2. Enterogastron (sekretin)
Sekretin distimulus untuk produksi bubur makanan (chime) asam dalam
duodenum. Pengaruh hormon ini dalam proses pencernaan yaitu merangsang
pankreas untuk mengeluarkan bikarbonat, yang menetralkan bubur makanan
(chime) asam dalam duodenum.
3. Cholecystokinin (CCK)
Cholecystokinin (CCK) diproduksi di dinding duodenum. Distimulus untuk
produksi asam amino atau asam lemak dalam chime. Pengaruhnya untuk
merangsang pancreas mengeluarkan enzim pancreas ke dalam usus halus,
merangsang kantung empedu untuk berkontraksi, yang mengeluarkan empedu
ke dalam usus halus.
4. Enterogastron lain
Tempat produksi
dinding duodenum. Distimulus untuk produksi chime dalam duodenum.
Pengaruhnya menghambat peristalsis (memperlambat masuknya makanan dalam
usus halus).
PEMBAHASAN
Pencernaan makanan secara fisik dan kimiawi dimulai dalam mulut. Selama
pengunyahan, geligi dalam berbagai ragam bentuk akan memotong, melumat
dan menggerus makanan yang membuat makanan tersebut lebih mudah ditelan
dan meningkatkan luas permukaannya. Lidah akan mengecapkan makanan,
memanipulasinya selama pengunyahan, dan membantu membentuk makanan
menjadi sebuah bola yang disebut bolus. Selama penelanan, lidah akan
mendorong bolus ke bagian belakang rongga mulut dan akhirnya ke dalam
faring. Ketika kita menelan, bagian atas batang tenggorokan akan
bergerak ke atas sehingga lubang pembukaannya, glotis, tertutup oleh
penutup dari tulang rawan, yaitu epiglotis. Penutupan lubang batang
tenggorokan akan melindungi sistem respirasi terhadap masuknya makanan
atau cairan selama penelanan. Mekanisme penelanan secara normal akan
menjamin bahwa bolus akan dipandu ke dalam jalan masuk esofagus.
Esofagus mengalirkan makanan dari faring turun ke lambung. Peristalsis
akan mendorong bolus sepanjang esofagus yang sempit. Amilase ludah terus
menghidrolisis pati dan glikogen sementara bolus makanan lewat melalui
esofagus. Beberapa menit setelah makanan memasuki perut, gerakan
peristaltik yang lembut dan beriak yang disebut gelombang pencampuran
(mixing wave) terjadi di perut setiap 15-25 detik. Gelombang ini
merendam makanan dan mencampurnya dengan hasil sekresi kelenjar lambung
dan menguranginya menjadi cairan yang encer yang disebut chyme. Beberapa
mixing wave terjadi di fundus, yang merupakan tempat penyimpanan utama.
Makanan berada di fundus selama satu jam atau lebih tanpa tercampur
dengan getah lambung. Selama ini berlangsung, pencernaan dengan air liur
tetap berlanjut. Selama pencernaan berlangsung di perut, lebih banyak
mixing wave yang hebat dimulai dari tubuh dan makin intensif saat
mencapai pilorus. Pyloric spinchter hampir selalu ada tetapi tidak
seluruhnya tertutup. Saat makanan mencapai pilorus, setiap mixing wave
menekan sejumlah kecil kandungan lambung ke duodenum melalui pyloric
spinchter. Hampir semua makanan ditekan kembali ke perut. Gelombang
berikutnya mendorong terus dan menekan sedikit lagi menuju duodenum.
Pergerakan ke depan atau belakang (maju/mundur) dari kandungan lambung
bertanggung jawab pada hampir semua pencampuran yang terjadi di perut.
Prinsip dari aktivitas di perut adalah memulai pencernaan protein. Bagi
orang dewasa, pencernaan terutama dilakukan melalui enzim pepsin.
Pepsin memecah ikatan peptide antara asam amino yang membentuk protein.
Rantai protein yang terdiri dari asam amino dipecah menjadi fragmen yang
lebih kecil yang disebut peptide. Pepsin paling efektif di lingkungan
yang sangat asam di perut (pH=2) dan menjadi inakatif di lingkungan yang
basa. Pepsin disekresikan menjadi bentuk inakatif yang disebut
pepsinogen, sehingga tidak dapat mencerna protein di sel-sel zymogenic
yang memproduksinya. Pepsinogen tidak akan diubah menjadi pepsin aktif
sampai ia melakukan kontak dengan asam hidroklorik yang disekresikan
oleh sel parietal. Kedua, sel-sel lambung dilindungi oleh mukus basa,
khususnya setelah pepsin diaktivasi. Mukus menutupi mukosa untuk
membentuk hambatan antara mukus dengan getah lambung. Enzim lain dari
lambung adalah lipase lambung. Lipase lambung memecah trigliserida
rantai pendek menjadi molekul lemak yang ditemukan dalam susu. Enzim ini
beroperasi dengan baik pada pH 5-6 dan memiliki peranan terbatas pada
lambung orang dewasa. Orang dewasa sangat bergantung pada enzim yang
disekresikan oleh pankreas (lipase pankreas) ke dalam usus halus untuk
mencerna lemak. Lambung juga mensekresikan renin yang penting dalam
mencerna susu. Renin dan Ca bereaksi pada susu untuk memproduksi curd.
Penggumpalan mencegah terlalu seringnya lewatnya susu dari lambung
menuju ke duodenum (bagian pertama dari usus halus). Rennin tidak
terdapat pada sekresi lambung pada orang dewasa.
Peregangan serta
adanya jenis makanan tertentu dalam lambung menimbulkan dikeluarkannya
hormon gastrin dari bagian mukosa antrum. Hormon ini mempunyai efek yang
kuat menyebabkan sekresi getah lambung yang sangat asam oleh bagian
fundus lambung. Akan tetapi, gastrin juga mempunyai efek perangsangan
yang kuat pada fungsi motorik lambung. Yang paling penting, gastrin
meningkatkan aktivitas pompa pilorus sedangkan pada saat yang sama
melepaskan pilorus itu sendiri. Jadi, gastrin kuat pengaruhnya dalam
mempermudah pengosongan lambung. Gastrin mempunyai efek konstriktor pada
ujung bawah esofagus untuk mencegah refluks isi lambung ke dalam
esofagus selama peningkatan aktivitas lambung.
Lambung melepaskan
makanan ke dalam usus dua belas jari (duodenum), yang merupakan bagian
pertama dari usus halus. Makanan masuk ke dalam duodenum melalui
sfingter pilorus dalam jumlah yang bisa dicerna oleh usus halus. Jika
penuh, duodenum akan mengirimkan sinyal kepada lambung untuk berhenti
mengalirkan makanan. Sekretin dikeluarkan dan usus halus terutama
sebagai respons terhadap HCl dalam makanan (kimus) yang masuk ke dalam
usus halus dari lambung. Sekretin merangsang sekresi usus serta
pengeluaran bikarbonat oleh pankreas, untuk menetralkan asam. Hal ini
penting karena enzim-enzim yang diperlukan untuk pencernaan di usus
halus tidak dapat bekerja dalam lingkungan asam. Cholecystokinin (CCK)
dilepaskan dari usus halus terutama sebagai respons terhadap lemak. CCK
menyebabkan sekresi usus, kontraksi kandung empedu, dan pengeluaran
empedu. Empedu penting untuk pencernaan lemak.
Duodenum menerima
enzim pankreatik dari pankreas dan empedu dari hati. Cairan tersebut
(yang masuk ke dalam duodenum melalui lubang yang disebut sfingter Oddi)
merupakan bagian yang penting dari proses pencernaan dan penyerapan.
Gerakan peristaltik juga membantu pencernaan dan penyerapan dengan cara
mengaduk dan mencampurnya dengan zat yang dihasilkan oleh usus. Beberapa
senti pertama dari lapisan duodenum adalah licin, tetapi sisanya
memiliki lipatan-lipatan, tonjolan-tonjolan kecil (vili) dan tonjolan
yang lebih kecil (mikrovili). Vili dan mikrovili menyebabkan
bertambahnya permukaan dari lapisan duodenum, sehingga menambah jumlah
zat gizi yang diserap. Sisa dari usus halus, yang terletak dibawah
duodenum, terdiri dari jejunum dan ileum. Bagian ini terutama
bertanggungjawab atas penyerapan lemak dan zat gizi lainnya.
Penyerapan ini diperbesar oleh permukaannya yang luas karena terdiri
dari lipatan-lipatan, vili dan mikrovili. Dinding usus kaya akan
pembuluh darah yang mengangkut zat-zat yang diserap ke hati melalui vena
porta. Dinding usus melepaskan lendir (yang melumasi isi usus) dan air
(yang membantu melarutkan pecahan-pecahan makanan yang dicerna). Dinding
usus juga melepaskan sejumlah kecil enzim yang mencerna protein, gula
dan lemak. Kepadatan dari isi usus berubah secara bertahap, seiring
dengan perjalanannya melalui usus halus. Di dalam duodenum, air dengan
cepat dipompa ke dalam isi usus untuk melarutkan keasaman lambung.
Ketika melewati usus halus bagian bawah, isi usus menjadi lebih cair
karena mengandung air, lendir dan enzim-enzim pankreatik.
Usus besar
menghasilkan lendir dan berfungsi menyerap air dan elektrolit dari
tinja. Ketika mencapai usus besar, isi usus berbentuk cairan, tetapi
ketika mencapai rektum bentuknya menjadi padat. Banyaknya bakteri yang
terdapat di dalam usus besar berfungsi mencerna beberapa bahan dan
membantu penyerapan zat-zat gizi. Bakteri di dalam usus besar juga
berfungsi membuat zat-zat penting, seperti vitamin K. Bakteri ini
penting untuk fungsi normal dari usus.
Rektum adalah sebuah ruangan
yang berawal dari ujung usus besar (setelah kolon sigmoid) dan berakhir
di anus. Biasanya rektum ini kosong karena tinja disimpan di tempat yang
lebih tinggi, yaitu pada kolon desendens. Jika kolon desendens penuh
dan tinja masuk ke dalam rektum, maka timbul keinginan untuk buang air
besar. Anus merupakan lubang di ujung saluran pencernaan, dimana bahan
limbah keluar dari tubuh. Sebagian anus terbentuk dari permukaan tubuh
(kulit) dan sebagian lainnya dari usus. Suatu cincin berotot (sfingter
ani) menjaga agar anus tetap tertutup.
Langganan:
Postingan (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar