Sabtu, 09 Juni 2012

Beranda

zwani.com myspace graphic comments
Welcome comments & graphics
Denisi Fisiologi Fisiologi dapat didenisikan sebagai ilmu yang mempelajari fungsi, mekanisme dan cara kerja dari organ, jaringan dan sel-sel organisme. Fisiologi menerangkan faktor-faktor zik dan kimia yang bertanggung jawab akan asal, perkembangan, dan gerak maju kehidupan. Fisiologi ikan mencakup proses osmoregulasi, sistem sirkulasi, sistem respirasi, bioenergetik dan metabo-lisme, pencernaan, organ-organ sensor, sistem saraf, sistem endokrin dan reproduksi (Fujaya,1999). Pertumbuhan Manusia meiliki fasa pertumbuhan, mulai dari lahir sampai menuju masa dewasa. Seiring dengan pertum-buhan tersebut maka manusia membutuhkan asupan gizi dan nutrisi yang baik, agar manusia bias tumbuhdan berkembang dengan baik. Makanan yang kita makan sehari-hari, diproses di dalam tubuh kita. Olehkarena itu, untuk mencapai pertumbuhan yang maksimal maa kita harus memberikan gizi dan nutrisi yangbaik untuk kemudian diproses dan dicerna dengan baik di dalam tubuh.Pada masa balita(kanak-kanak bawah 5 tahun), tubuh kita mebutuhkan asupan gizi yang lebih untuk pertumbuhan. Setelah tumbuh tubuh kita mebutuhkan makanan yang banyak mengandung gizi. Terutamapada usia remaja, tubuh kita mengalami pertumbuhan yang sangat cepat pada masa ini. Oleh karena itu,pada masa ini tubuh kita wajib diberi asupan nutrisi yang baik. Semakin bertambahnya usia maka kebutu-han (keperluan) energi pada tubuh kita relatif lebih rendah dihitung dari tiap kilogram berat badan kita.Selain makanan yang bergizi kita juga perlu berolahraga dan menjaga tubuh kita dengan pola hidup sehat.Element Penting :1. ASI2. Makanan Yang Bergizi3. Olahraga4. Pola Hidup Sehat Sejarah Fisiologi Fisiologi eksperimental diawali pada abad ke-17, ketika ahli anatomi William Harvey menjelaskan adanya sirkulasi darah. Herman Boerhaave sering disebut sebagai bapak fisiologi karena karyanya berupa buku teks berjudul Institutiones Medicae (1708) dan cara mengajarnya yang cemerlang di Leiden. William Harvey (1 April 1578 – 3 Juni 1657) ialah dokter yang mendeskripsikan sistem peredaran darah yang dipompakan sekeliling tubuh manusia oleh jantung, ini mengembangkan gagasan René Descartes yang dalam deskripsi tubuh manusianya bahwa arteri dan vena ialah pipa dan membawa makanan ke sekeliling tubuh. Ilmu Fisiologi telah diajarkan sejak tahun 1953, dan dikenal sebagai Ilmu Faal. Pada kurun waktu tahun 1953 – 1968 ilmu fisiologi merupakan ilmu yang diberikan pada masa bachelor tingkat I yang kemudian dikenal sebagai sarjana muda. Berdasarkan objek kajiannya dikenal fisiologi manusia, fisiologi tumbuhan, dan fisiologi hewan, meskipun prinsip fisiologi bersifat universal, tidak bergantung pada jenis organismeyang dipelajari. Sebagai contoh, apa yang dipelajari pada fisiologi sel khamir dapat pula diterapkan sebagian atau seluruhnya pada sel manusia. (http://jurnal.sttn-batan.ac.id/wp-content/uploads/2010/06/17-fisiologishal.pdf, 2010). 2.2 Pengertian Fisiologi Fisiologi adalah turunan biologi yang mempelajari bagaimana kehidupan berfungsi secara fisik dan kimiawi. Istilah ini dibentuk dari kata Yunani Kuna φύσις, physis, “asal-usul” atau “hakikat”, dan λογία, logia, “kajian”. Fisiologi, dari kata Yunani physis = ‘alam’ dan logos = ‘cerita’, adalah ilmu yang mempelajari fungsi mekanik, fisik, dan biokimia dari makhluk hidup. Fisiologi menggunakan berbagai metode ilmiah untuk mempelajari biomolekul, sel, jaringan, organ, sistem organ, dan organisme secara keseluruhan menjalankan fungsi fisik dan kimiawinya untuk mendukung kehidupan. Fisiologi dibagi menjadi fisiologi tumbuhan dan fisiologi hewan tetapi prinsip dari fisiologi bersifat universal, tidak bergantung pada jenis organisme yang dipelajari. Misalnya, apa yang dipelajari pada fisiologi sel khamir dapat pula diterapkan pada sel manusia. Fisiologi hewan bermula dari metode dan peralatan yang digunakan dalam pembelajaran fisiologi manusia yang kemudian meluas pada spesies hewan selain manusia. Fisiologi tumbuhan banyak menggunakan teknik dari kedua bidang ini. Cakupan subjek dari fisiologi hewan adalah semua makhluk hidup. Banyaknya subjek menyebabkan penelitian di bidang fisiologi hewan lebih terkonsentrasi pada pemahaman bagaimana ciri fisiologis berubah sepanjang sejarah evolusi hewan. Cabang ilmu lain yang berkembang dari fisiologi adalah biokimia, biofisika, biomekanika, dan farmakologi. (http://jurnal.sttn-batan.ac.id/wp-content/uploads/2010/06/17-fisiologishal.pdf, 2010). Definisi Bekerja menurut toole adalah suatu kegiatan untuk menghasilkan sesuatu barang atau jasa yang bermanfaat dan berguna bagi orang lain, yang mungkin segera terkesan adalah aspek sosial dari bekerja dalam pengertian sempit yaitu karya persembahan seseorang kepada orang lain. Namun jika diteliti lebih dalam tersirat makna lain yaitu bahwa berkarya untuk orang lain seseorang akan mendapatkan penghargaan atas hasil karyanya itu. Penghargaan dari orang lain inilah yang antara lain dicari juga oleh seseorang dan ini bukan saja dalam bentuk materi tetapi juga dalam bentuk pengakuan, pujian, penghormatan, dan lain-lain (Sritomo, 2008). 2.3 Bidang Fisiologi Bidang fisiologi Fisiologi memiliki beberapa subbidang. Elektrofisiologi berkaitan dengan cara kerja saraf dan otot; neurofisiologi mempelajari fisiologi otak; fisiologi sel menunjuk pada fungsi sel secara individual. Banyak bidang yang berkaitan dengan fisiologi, diantaranya adalah Ekofisiologi yang mempelajari efek ekologis dari ciri fisiologi suatu hewan atau tumbuhan dan sebaliknya. Genetika bukanlah satu-satunya faktor yang mempengaruhi fisiologi hewan dan tumbuhan. Tekanan lingkungan juga sering menyebabkan kerusakan pada organisme eukariotik. Organisme yang tidak hidup di habitat akuatik harus menyimpan air dalam lingkungan seluler. Pada organisme demikian, dehidrasi dapat menjadi masalah besar. Dehidrasi pada manusia dapat terjadi ketika terdapat peningkatan aktivitas fisik. Dalam bidang exercise physiology, telah dilakukan berbagai penelitian mengenai efek dehidrasi terhadap homeostasis. 2.4 Pengertian Kerja Pengertian atau definisi dari kerja adalah semua aktivitas yang secara sengaja dan berguna dilakukan manusia untuk menjamin kelangsungan hidupnya,baik sebagai individu maupun sebagai umat keseluruhan. Studi ergonomi berkaitan dengan kerja manusia dalam hal ini ditujukan untuk mengevaluasi dan merancang kembali tata cara kerja yang harus diaplikasikan agar dapat memberikan peningkatan efektifitas dan efesiensi. Selain juga kenyamanan ataupun keamanan bagi pekerjanya dalam melakukan suatu pekerjaan. Salah satu tolak ukur (selain waktu) yang diaplikasikan untuk mengevaluasi apakah tata cara sudah dirancang baik atau belum adalah dengan mengukur pengamatan energi kerja yang harus dilakukan untuk melakukan aktivitasaktivitas tersebut. Berat ringannya suatu pekerjaan yang harus dilakukan oleh seorang pekerja akan dapat ditentukan oleh gejala-gejala perubahan yang tampak dapat diukur lewat pengukuran anggota tubuh atau fisik manusia, antara lain: 1. Laju detak jantung 2. Tekanan darah 3. Temperatur badan 4. Konsumsi oksigen yang dihirup 5. Kandungan kimia dalam tubuh 6. Laju pengeluaran keringat (http://jurnal.sttn-batan.ac.id/wp-content/uploads/2010/06/17-fisiologishal.pdf, 2010). 2.5 Pembagian Kerja Dalam perencanaan berbagai kegiatan atau pekerjaan untuk pencapaian tujuan tentunya telah di tentukan.. Upaya untuk menyederhanakan dari keseluruhan kegiatan dan pekerjaan yang mungkin saja bersifat kompleks menjadi lebih sederhana dan spesifik dimana setiap orang akan ditempatkan dan di tugaskan untuk setiap kegiatan yang sederhana dan spesifik (Nurmianto, 2003). Oleh karena itu secara umum jenis kerja dibedakan menjadi dua bagian yaitu kerja fisik (otot) dan kerja mental, dengan ciri-ciri sebagai berikut: 1. Kerja Fisik Pengeluaran energi relatif banyak dan pada jenis ini dibedakan lagi menjadi dua cara: a. Kerja Statis, yaitu: b. Tidak menghasilkan gerak. c. Kontraksi otot bersifat isometris (tegang otot bertambah sementara tegangan otot tetap). d. Kelelahan lebih cepat terjadi. 2. Kerja Dinamis, yaitu: a. Menghasilkan gerak. b. Kontraksi otot bersifat isotonis (panjang otot berubah sementara tegangan otot tetap). c. Kontraksi otot bersifat ritmis (kontraksi dan relaksasi secara bergantian). d. Kelelahan relatif agak lama terjadi. e. Kerja Mental 2.6 Kriteria Sistem Kerja Kriteria-kriteria yang dapat digunakan untuk mengetahui pengaruh pekerjaan terhadap manusia dalam suatu sistem kerja (Nurmianto, 2003). Berikut merupakan kriteria yang terdapat dalam suatu sistem kerja. 1. Kriteria Faal Meliputi kecepatan denyut jantung, konsumsi oksigen, tekanan darah, tingkat penguapan, temperatur tubuh, komposisi kimia dalam air seni, dan lain-lain. Tujuannya adalah untuk mengetahui perubahan fungsi alat-alat tubuh selama bekerja. 2. Kriteria Kejiwaan Meliputi kejenuhan atau kejemuan, emosi, motivasi, sikap, dan lain-lain. Tujuannya adalah mengetahui perubahan kejiwaan yang timbul selama bekerja. 3. Kriteria Hasil Kerja Meliputi pengukuran hasil kerja yang diperoleh dari pekerja selama bekerja. Tujuannya adalah untuk mengetahui pengaruh kondisi kerja dengan melalui hasil kerja yang diperoleh dari pekerja. 2.7 Kelelahan Kerja Definisi umum dari kelelahan kerja adalah suatu kondisi dimana terjadi pada syaraf dan otot manusia, sehingga tidak dapat berfungsi lagi sebagaimana mestinya. Kelelahan dipandang dari sudut industri adalah pengaruh dari kerja pada pikiran dan tubuh manusia yang cenderung untuk mengurangi kecepatan kerja mereka atau menurunkan kualitas produksi dari performasi optimis seorang operator. Pengukuran kelelahan dapat dilakukan dengan beberapa cara (Nurmianto, 2003). Berikut ini adalah cara untuk mengukur tingkat kelelahan. 1. Mengukur kecepatan denyut jantung. 2. Mengukur kecepatan pernafasan. 3. Mengukur tekanan darah. 4. Jumlah oksigen yang terpakai dalam tubuh. 5. Perubahan temperatur tubuh. 6. Perubahan komposisi kimia dalam darah dan urin. 7. Menggunakan alat uji kelelahan, yaitu Riken Fatique Indicator. 2.8 Faktor Kelelahan Kerja Terdapat beberapa faktor-faktor yang dapat mempengaruhi tingkat kelelahan dalam bekerja (Nurmianto, 2003). Berikut adalah faktor-faktor yang dapat mempengaruhi tingkat kelelahan dalam bekerja. 1. Penentuan dan lamanya waktu kerja. 2. Sikap mental pekerja. 3. Besarnya beban tetap. 4. Kemonotonan pekerjaan dalam lingkungan kerja yang tetap. 5. Kondisi tubuh operator pada waktu melaksanakan pekerjaan. 6. Lingkungan fisik kerja. 7. Kecapaian kerja. 8. Jenis dan kebiasaan olahraga atau latihan. 9. Jenis kelamin. 10. Umur. 11. Sikap kerja. 2.9 Kelelahan Otot Kelelahan otot adalah kelelahan yang terjadi karena kerja otot, dengan adanya aktivitas kontraksi dan relaksasi. Tipe aktivitas otot oleh Ryan dalam Work & Effort adalah: 1. Pengeluaran sejumlah energi secara cepat. 2. Pekerjaan yang dilakukan secara terus-menerus. 3. Pekerjaan setempat atau lokal yang terus-menerus berulang dengan pengeluaran energi setempat yang besar. 4. Sikap yang dibatasi (kerja statis). Setiap beraktifitas manusia memerlukan energi. Untuk mengurangi kelelahan otot (Brouha dalam Physiology in Industry) mempunyai saran-saran sebagai berikut: 1. Mengurangi beban kerja dengan melakukan perancangan kerja. 2. Mengatur perioda istirahat yang cukup didasarkan atas pertimbangan fisiologi. 3. Mengatur regu-regu kerja dengan baik dan menyeimbangkan tekanan fisiologi diantara anggota pekerja. 4. Menyediakan air dan garam yang cukup bagi pekerja yang bekerja dalam lingkungan kerja yang panas. 5. Menyeleksi pekerja yang didasarkan atas kemampuan fisik mereka dan tingkat pelatihan atau training untuk aktivitas-aktivitas tertentu atau khusus yang membutuhkan energi yang banyak atau berat. (http://jurnal.sttn-batan.ac.id/wp-content/uploads/2010/06/17-fisiologishal.pdf, 2010).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar